Gasly juga akan menunggangi jet darat Toro Rosso pada musim 2018. Pembalap 21 th. itu berhasil menjangkau kasta teratas karena rentetan prestasinya di kelompok junior, diantaranya jadi juara Formula Renault Eropa, GP2, sampai runner up Super Formula.
Manajemen Toro Rosso mencium bakat Gasly serta tanpa ada sangsi mengontraknya sepanjang semusim. Sang pembalap juga mengakui suka serta mengharapkan dapat mencapai berhasil pada musim perdananya di kelas F1.
" Saya begitu suka dapat memperoleh kursi F1 tanpa ada hadirnya manajer serta tanpa ada mesti membayar. Sekarang ini cukup susah bagi mengerjakannya. Tetapi, itu bagus bagi beberapa pembalap muda bagi lihat semua peluang dapat berlangsung. Tidak semuanya cuma masalah uang. Masih tetap ada peluang bagi lakukan semuanya tanpa ada uang, " tutur Gasly diambil dari Agen Bola Online.
Gasly memanglah berstatus jadi pembalap tanpa ada manajer. Tetapi, dia dapat mengamankan satu tempat pada arena balap jet darat itu.
" Selanjutnya, kita semua paham F1 bukan sekedar masalah perform. Anda mesti mempunyai pegangan yang kuat. Saya tidak mempunyai satupun manajer. Jadi saya cuma sendirian menghadapi semuanya hiu besar di paddock ini serta coba memperoleh tempat, " kata Gasly melansir dari Agen Bola Online.
Cerita Pierre Gasly berbanding terbalik dengan pengalaman pembalap asal Indonesia, Rio Haryanto. Problem finansial buat sosok kelahiran Solo itu mesti angkat kaki dari F1. Rio cuma dapat bertahan sepanjang 1/2 musim tampak pada F1 2016 dengan Manor Racing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar